Harapan Aksa Mahmud di Dies Natalis ke-37 Unibos: Jalin Kerja Sama di 9 Negara ASEAN

KAREBANUSA.COM, Makassar - Founder Bosowa, Aksa Mahmud, memiliki harapan tinggi pada Universitas Bosowa (Unibos), kampus yang diambil alih dari Yayasan Andi Sose, tepat 10 tahun lalu.

Sejak ambil alih Universitas 45 dan mengganti namanya menjadi Unibos, Aksa Mahmud bercita-cita membawa Unibos menjadi kampus ternama di Tana Air.

Hal itu perlahan sudah diwujudkan. Unibos kini telah masuk 100 besar perguruan tinggi terbaik di Indonesia dan peringkat 2 di LLDikti Wilayah X.

Aksa Mahmud kini ingin Unibos kampus Internasional. Langkah pertama adalah melebarkan sayap di wilayah ASEAN (Asia Tenggara).

Hal itu disampaikan saat menghadiri puncak Dies Natalis Unibos ke-37 di kampus Unibos, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Minggu (8/10/2023).

Rektor Unibos, Prof Dr Batara Surya, ditantang membawa Unibos bisa menjalin kerja sama di 9 negara di ASEAN.

"Saya ini 9 negara di ASEAN sudah ada assesor di sini (Unibos). Mahasiswa dari 9 negara di ASEAN sudah ada yang berkuliah di Unibos," ucapnya. 

Karena itu, Aksa Mahmud meminta rektor untuk rutin melakukan perkenalan dan promosi di negara-negara wilayah ASEAN.

Ia berharap, tahun ini Unibos sudah bisa merealisasikan hal itu dan tahun depan sudah bisa merekrut mahasiswa dari negara lain.

"Bisa saja tahun ini kita mulai. Jadi 9 negara di ASEAN bagaimana supaya ada mahasiswanya kuliah di sini," katanya.

Pada kesempatan itu juga, Aksa Mahmud kembali menekankan akan pentingnya kualitas alumni Unibos.

"Jika kuliah hanya ingin lulus (ijazah), yakin kualitasnya tidak baik. Tapi, kuliah karena ini tahu, saya yakin kualitasnya bisa dipertanggungjawabkan," kata Aksa.

Karena itulah, Aksa meminta standar Unibos kini lebih luas bertaraf internasional. 

Aksa Mahmud ingin mahasiswa Unibos lulus dengan kecakapan bahasa internasional, minimal Bahasa Inggris.

"Saya tekankan Unibos dalam 10 tahun ke depan, tidak ada alumni Bosowa yang tidak tahu Bahasa Inggris, nanti boleh wisuda kalau Toefle 500. Kalau mau jadi alumni Bosowa harus laku di dunia. Sesaat lagi, tidak ada batas negara lagi," jelas Founder Bosowa ini.

Apalagi sekarang sudah kemajuan terknologi, Unibos pun diminta agar mahasiswanya bisa mengikuti perubahan itu. Karena, persaingan global yang semakin terbuka dan ketat.

Ia mencontohkan kemajuan teknologi di bidang kesehatan. Karena itu, ia mengharapkan lulusan FK Unibos juga bisa memiliki kemampuan standar internasional. 

Cita-cita Aksa lainnya yaitu ingin membangun gedung baru Unibos.

Ada dua opsi yang akan dilakukan.

Pertama membangun gedung kembar tiga di kampus Jalan Urip Sumoharja. Jika ini dilakukan, maka gedung serba guna 45 akan dirobohkan.

Opsi lainnya yaitu membangun kampus dua di kawasan industri KIMA. Aksa Mahmud mengaku memiliki lahan 8 hektar di sana.

Di sana bisa membangun gedung berkuliahan serta asrama mahasiswa.

Ia mengatakan bahwa asrama mahasiswa ini penting dimiliki tiap kampus.

"Kamus ternama saat ini memiliki asrama mahasiswa. Dengan begitu, mahasisma makin fokus kuliah untuk lebih baik," ungkapnya.

Sementara itu, Rektor Unibos, Prof Batara Surya, mengajak setiap civitas akademika lebih giat berinovasi di usia ke-37.

Tantangan Aksa Mahmud dinilai bisa tercapai dengan inovasi yang tinggi.

"Saya mengajak kita semua produktif berinovasi di semua level program studi," kata Prof Batara Surya.

"Tak hanya dosen, mahasiswa juga harus berinovasi. Apakah dengan mempercepat kuliah atau melalui karya ilmiah," sambungnya.

Target Unibos pun kini semakin meningkat di usia yang kian matang.

Perayaan puncak Dies Natalis Unibos ke-37 dimulai dengan jalan santai Minggu tadi pagi. Kegiatan ini diikuti civitas akademika dari dosen hingga mahasiswa.

Jalan santai dipimpin rektor Unibos Prof Batara Surya.

Turut hadir Founder Bosowa, Aksa Mahmud; Ketua yayasan Aksa Mahmud, Melinda Aksa; serta Ketua BPH Aksa Mahmud Asrul Hidayat.(*)