Tembus 300 Pengemudi, Maxride Akan Ekspansi ke Daerah Lain di Sulawesi Selatan

KAREBANUSA.COM, Makassar - MaxRide, kendaraan roda tiga mirip Bajaj sebagai moda transportasi tentunya sangat diminati banyak kalangan, utamanya di Makassar.
Demikianlah disampaikan Ahmad Hidayat selaku Head of Makassar Maxride pada jumpa pers di Verda Coffee, Jumat (28/6/2024).
Keberadaan MaxRide di Makassar menjadi alternatif transportasi yang nyaman bagi masyarakat. Tidak heran jika peminatnya terus bertambah. Hal ini berimbas pada melonjaknya jumlah driver.
"Saat ini kami sudah memiliki lebih dari 300 driver, aplikasi kami 200.000 kali di-download, telah tercatat 4.000 perjalanan per hari, dengan rata-rata ongkos Rp 20 ribu per perjalanan," ujar Ahmad.
"Ini yang membuat kami yakin bisnis bisa expansi pada 2024 dengan target setelah kota Makassar yaitu Medan dan Jakarta," tambahnya.
Untuk melihat dampak sosial dari Bajaj, Aplikasi MaxRide melakukan survey yang diilakukan dengan metode FGD, interview, dan formulir.
Di survey tersebut 50 persen pengemudi menjadi responden. Hasilnya memperlihatkan bahwa driver bajaj 1 persen perempuan, 99 perse laki-laki.
Kebanyakan pengemudi berusia 31-40 tahun.
Pekerjaan mereka sebelumnya adalah buruh/pekerja lepas, tidak bekerja, ojol bike, ojol car, buruh lepas, serta pegawai swasta (security, penjaga toko).
Yang menarik dari survey ini adalah, 98 persen responden mengatakan mereka memiliki peningkatan pendapatan harian setelah menjadi driver Maxride, dengan 75 persen melaporkan peningkatan signifikan.
Peningkatan pendapatan dari bisa terjadi dari rata-rata Rp 43.314 menjadi Rp 286.100.
Ini berarti Maxride memiliki dampak dalam peningkatan kesejahteraan ekonomi pengemudi.
Untuk penumpang sendiri, masih kebanyakan perempuan di angka 78 persen dan laki-laki 22 persen.
Bajaj dipilih karena kemudahan, keamanan, dan harga terjangkau.
Walaupun masih ada masukan dari responden yaitu waktu tunggu mendapatkan pengemudi diharapkan lebih cepat, perluasan area layanan, dan peningkatan kualitas pengemudi.
Head of Sales Maxride, Herisiswanto, mengatakan, ada penjualan yang meningkat 30 persen tiap bulannya.
Untuk unit yang disewakan juga ada 5x lipat tambahan penghasilan.
Bajaj memiliki Program Juragan, yaitu pembelian 3 Bajaj atau lebih untuk disewakan.
Rata-rata pendapatan para juragan ada di 4 juta rupiah. Juragan juga mendapatkan bantuan dari aplikasi Maxride.
Antonio Gratiano sebagai GM MaxOto juga mengungkapkan program juragan juga bisa diterapkan di Parepare, Bone, hingga Palopo.
Namun perlu jumlah tertentu untuk membuka aplikasi Maxride di sana. Juragan juga bisa berkreasi dengan ads offline untuk mendapatkan penghasilan lebih.
Herisiswanto mengatakan, pada tahun 2025 diharapkan akan ada 1.000 unit bajaj. Sales strategy-nya sendiri masih berkisar ke program cicil dan skema kredit untuk konsumen.
Selain itu Maxride fokus pada digital marketing.
"Saat ini kami sudah cover area Gowa-Samata, Grand Mall Maros, dan Mandai. Kedepannya kita akan permudah konsumen dengan mengadakan pembayaran cashless. Dan kami sudah ada potensi pasar di Papua juga, semoga bisa expansi kesana," tutup Ahmad Hidayat.
(*/Dian)
Tags: Makassar MaxRide
Baca juga
- Iftar Ala Sultan di Golden Tulip Essential Makassar
- Telkomsel DCE ke-4 Resmi Ditutup di Makassar, Dukung Digitalisasi UKM
- Kalla Toyota Gelar Pameran 'Lunar Fest' di TSM Makassar, Cek Promonya
- BBPVP Makassar Teken MoU dengan Perusahaan Korsel: Siap Salurkan Pekerja Berkualitas
- Indosat Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Makassar