Menteri Sosial Pantau Langsung Titik Longsor di Parangloe Gowa

KAREBANUSA.COM, Sungguminasa - Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Risma Harini meninjau langsung titik longsor di Desa Lonjoboko, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa, Sabtu (19/11/2022).
Hadir mendampingi Mensos Tri Risma, Wakil Bupati Gowa, Abd
Rauf Malaganni, bersama Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman.
Abd Rauf mengatakan, kedatangan Mensos Tri Risma untuk
melihat langsung kondisi titik longsor di Kecamatan Parangloe yang menelan
korban jiwa.
“Hari ini saya mendampingi Ibu Mensos meninjau longsor
sekaligus memberikan bantuan dan santunan kepada keluarga korban. Sejauh ini
ada korban tujuh orang, dan satunya belum ditemukan,” kata Wabup Gowa ini.
Dirinya juga menyampaikan terimakasih kepada Mensos RI atas
kedatangannya ke Kabupaten Gowa dan melihat langsung titik longsor.
Kedatangannya menyapa keluarga korban yang sekaligus
memberikan bantuan tentunya akan memberikan semangat bagi para korban.
“Tadi Ibu Menteri Sosial juga memberikan santunan kepada
ahli waris korban longsor, sebanyak lima orang warga Gowa dan dua orang warga
Sinjai. Kemudian paket sembako, paket permainan anak, dan logistik lainnya,”
ungkapnya.
Kr Kio, sapaan Wakil Bupati Gowa, ini menyebutkan, Mensos RI
meminta Pemerintah Kabupaten Gowa bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
untuk segera melakukan penanganan agar tidak terjadi longsor susulan.
“Ibu Mensos meminta kepada saya bersama Pak Gubernur Sulsel
untuk membendung aliran sungai yang ada di atas bukit. Supaya tidak langsung
turun dengan cara tradisional dari bambu agar bisa menahan air agar tidak
meluap turun sehingga tidak terjadi longsor,” tambahnya.
Sementara itu, Mensos RI, Tri Risma Harini mengatakan,
lokasi longsor ini memang harus dilakukan penanganan dengan mengendalikan
aliran air dari atas bukit.
“Jalan satu-satunya yaitu airnya kita tahan, apalagi kata
bapak Wabup tadi kalau di atas bukit tersebut ada sungai,” katanya.
“Jadi, sungai inilah yang kita perdalam untuk menahan laju
air karena kalau air itu tumpah ke bawah, ini semakin kencang,” ujarnya.
Salah satunya caranya,kata
mantan Walikota Surabaya ini, adalah dengan cara membendung aliran air
menggunakan bambu. Menurutnya, cara ini cukup efektif dan tidak membutuhkan
anggaran besar.
"Ada cara yang tradisional dan tidak membutuh modal
yang tidak besar dan ini pernah dilakukan oleh para nenek moyang terdahulu,”
ujarnya.
“Jadi kalau kita lakukan dengan kearifan lokal saya pikir
lebih baik dari pada kita buat proyek-proyek yg menghabiskan uang banyak,”
jelasnya.
Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, mengaku akan
menindaklanjuti usulan Mensos RI. Pemerintah Provinsi Sulsel akan mengawal
terus penanganan longsor di Kecamatan Parangloe ini, termasuk pencarian korban
yang hingga saat ini masih ada yang belum ditemukan.
“Pokoknya kami akan mengawal sampai selesai dan untuk korban
yang belum ditemukan kita tetap akan melakukan pencarian. Selain itu kami akan
menindaklanjuti usulan Ibu Mensos terkait penanganan yang akan dilakukan agar
air tidak deras kebawah,” tandasnya.
Sebelum menerima kunjungan Menteri Sosial RI dan Gubernur
Sulsel, Wakil Bupati Gowa memimpin Apel Siaga Bencana di Posko Bencana Longsor
Desa Lonjoboko, Kecamatan Parangloe.
Adapun bantuan yang diserahkan antara lain santunan kepada
ahli waris korban longsor sebanyak 7 orang masing-masing senilai Rp 15 juta.
Paket sembako, paket permainan anak, dan paket logistik dengan total senilai Rp
123.155.150.
Makanan siap saji A2022 400 paket, makanan anak 2022 80
Paket, kasur 50 lembar, matras 50 lembar, tenda gulung 20 lembar, sandang
dewasa 100 paket, sandang bayi 50 paket, pampers bayi 30 paket, selimut 50
lembar, pembalut wanita 50 paket, family kit A 2022 30 paket dan kids ware
A2022 30 paket.(*)
Tags: Andi Sudirman Sulaiman longsor Parangloe Sudirman Sulaiman Tri Risma Harini