Reruntuhan bangunan akibat gempa di Turki, Senin (6/2/2023). foto: Omer Yildiz/Anadolu Agency/Getty Images

KAREBANUSA.COM, Istanbul - Gempa berkekutatan 7,8 skala Richter (SR) mengguncang Turki dan Suriah, Senin (6/2/2023) dini hari waktu setempat.

United States Geological Survey (USGS) mengatakan, pusat gempa yang berada 23 kilometer (14,2 mil) timur Nurdagi, di Provinsi Gaziantep, Turki, pada kedalaman 24,1 kilometer (14,9 mil).

Guncangan terasa hingga Lebanon dan Israel. Banyak bangunan kehancuran dan roboh meninggalkan puing-puing di setiap sisi perbatasan.

Gempa susulan kembali terjadi sembilan jam kemudian dengan berkekuatan 7,5 skala Richter di Turki. Guncangan itu melanda sekitar 95 kilometer (59 mil) utara dari gempa sebelumnya.

Dilansir dari CNN, lebih dari 1.500 orang tewas dalam bencana alam ini. Ribuan lainnya masih tertimbu bangunan yang runtuh.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyebutkan, setidaknya 912 orang tewas dan 5.385 terluka di wilayahnya.

Sementara di Suriah, menurut kantor berita negara Suriah SANA, sedikitnya 592 orang tewas, di mana sebanyak 371 korban ditemukan di wilayah Aleppo, Hama, Latakia, dan Tartus. SANA juga melaporkan 1.089 orang cedera.

Tim penyelamat berjuang keras untuk mengeluarkan korban selamat dari bawah reruntuhan.

Penyelamatan ini mendapat tantangan lain, yaitu cuaca dingin yang melanda wilayah tersebut. Memang sekarang masih masuk musim dingin.

Korban gempa banyak yang berjuang melawan dingin sambil menunggu bantuan datang.

Gempa ini diyakini sebagai yang terkuat yang melanda Turki sejak 1939.

Sebelumnya, gempat dengan kekuatan yang sama itu menewaskan 30.000 orang, menurut USGS. 

Gempa bumi sebesar ini jarang terjadi, dengan rata-rata kurang dari lima terjadi setiap tahun, di mana pun di dunia. 

Tujuh gempa dengan magnitudo 7,0 atau lebih besar telah melanda Turki dalam 25 tahun terakhir, tetapi gempa hari Senin ini adalah yang paling kuat.


Tags: Gempa gempa bumi gempa Turki Suriah Turkey

Baca juga