KAREBANUSA.COM, Makassar - Aliansi Perdamaian dan ThinkHub Makassar menggelar diskusi "Bijak Memilih" di Gedung LPPM, Universitas Hasanuddin, Senin (27/11/2023).

Diskusi ini bertujuan mengedukasi pemilih muda perihal pemilu damai. 

Bijak Memilih merupakan kegiatan yang ingin mendorong partisipasi politik yang lebih aktif dan kritis dari generasi muda. Bijak Memilih ada untuk menstimulasi orang muda mengikuti perkembangan wacana terkini terkait pemilu 2024, menimbulkan sense of urgency pada orang muda untuk memilih dengan lebih baik. 

Diskusi ini merupakan rangkaian darin acara BMx yang juga dilaksanakan di daerah lain, seperti Jabodetabek dan Riau. 

Acara ini dihadiri Sahrul Ramadhan dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Makassar, Salma Tadjang dari Lembaga Studi Kebijakan Publik (LSKP), Arfiandi Anas dari Wahana Lingkungan Hidup SulSel (WALHI Sulsel) dan Andi Ali Armunanto, Akademisi Politik Universitas Hasanuddin. 

Content Creator asal Makassar, Viny Mamonto, menjadi moderator. 

Andi Ali Armunanto memulai sesi dengan menyatakan sistem demokrasi sudah ada sejak revolusi Perancis. Selain itu beliau menekankan pentingnya anak muda untuk peduli pada politik. 

"Kebijakan pemerintah mempengaruhi kita, mulai dari harga gas sampai mati listrik, jangan sampai kita salah pilih pemimpin," ujarnya. 

Sahrul Ramadhan mengatakan, menjelang pemilu kita jangan sembarangan menyebarkan informasi. 

"Di dunia maya kita harus perhatikan kode etik, jangan sampai kita menyebarkan hoax," ucapnya.

"Di dunia dimana kita semua adalah prosumen, produsen dan konsumen informasi, kita harus bijak memilih untuk men-share konten," paparnya. 

Mewakili perempuan, Salma Tadjang mengatakan anak muda harus memantau pemilu dan mengetahui latar belakang calon. LSKP sendiri sudah memantau pemilu, terutama tentang representasi gender partai.

"Kita juga ingin mengajak anak muda untuk menjadi pengawas pemilu bersama LSKP" tuturnya. 

Arfiandi Anas membahas Krisis Iklim. ia mengatakan bahwa pesisir dan kars kita terancam. 

"Tata ruang jangan sampain merugikan lingkungan," ujarnya. "Karena masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil akan terlibat, misal tentang Reklamasi Lae-Lae. Karena itu, kita harus perhatikan kebijakan lingkungan para calon."

Acara ini dihadiri 85 peserta dengan 120 lebih pendaftar, yang berasal dari umum dan lembaga. Kebanyakan peserta adalah pemilih pemula alias Gen-Z. 

Aloysius Efraim sebagai Community Lead Think Policy juga menyatakan bahwa, kaum muda harus benar-benar memperhatikan track record calon di Pemilu 2024 nanti. 

"Website bijakmemilih.id sudah dilengkapi informasi tersebut, karena itu teman-teman muda bisa mengakses website untuk info mengenai track record calon dan partai, termasuk kebijakan yang mereka dukung dan lawan," papar Efraim.

BMxUFP merupakan rangkaian kegiatan Bijak Memilih yang telah dimulai dari September hingga November. Kedepannya Aliansi Perdamaian akan mengadakan Peacetival sebagai puncak dan penutup acara. (*/Dian)


Tags: Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Aliansi Perdamaian Lembaga Studi Kebijakan Publik (LSKP) ThinkHub Makassar

Baca juga